Profesi yang penting pada masa Corona Pandemi Bagian II

Alih Bahasa Zaenab Karimah

Para pembaca tercinta,

Pada artikel sebelumnya kalian telah membaca cerita tentang keseharian siswa perawat di rumah panti jompo. Kali ini saya ingin menceritakan tentang pekerjaan sebagai Perawat di Corona Pandemi, arti dari Pahlawan dan pendapat saya tentang Bonus Perawat. Karena alasan undang-undang privasi, nama saya dan tempat saya bekerja dirahasiakan.

Tentu saja saat ini banyak pendapat berbeda-beda tentang Coronavirus. Ada pendapat yang lucu dan ada juga yang menyeramkan. Salah satu rekan kerja saya bilang bahwa Coronavirus itu tidak ada. Semua yang terjadi sekarang ini sebenarnya adalah untuk melindungi alam kita. Hal tersebut ia katakan pasti karena dia membaca berita bahwa kanal-kanal di Venecia menjadi bersih tanpa turis-turis yang membanjiri kota. Ketika mendengar pendapatnya kira-kira sekitar 5 menit kami terdiam. Semua yang ada di ruangan itu terlihat shock. Pendapat rekan kerja saya itu cukup sulit dipercaya karena uang membuat dunia ini berputar. Hal yang sangat tidak mungkin jika Pemerintah mempertaruhkan perekonomian tersebut hanya untuk melindungi lingkungan. Apalagi orang-orang dengan kekuasaan tidak peduli dengan alam.

Pendapat lainnya adalah bahwa PSBB (pembatasan sosial berskala besar) berlebihan. Mereka berpendapat bahwa coronavirus adalah virus flu biasa dan kita harus minimal sekali terjangkit virus ini supaya antibodi di dalam tubuh kita bisa menangkalnya. Tapi sebelum kita menyambut virus ini di tubuh kita, bukannya kita harus sedikit lebih tau tentang virus itu? Sejauh ini yang kita tahu bahwa virus tersebut membuat lansia dan anak kecil melemah. Selain itu, akan lebih baik lagi jika kita berhasil menciptakan vaksin. Sampai saat itu mari kita saling menjaga. Tentu saja ada beberapa peraturan PSBB dari pemerintah yang aneh dan tidak adil, tapi untuk saat ini lebih baik kita bermain aman supaya tidak menyesal diakhir. Seperti kata orang-orang ‚better be safe than sorry!‘

Selama Pandemi Corona banyak yang harus ‚work from home‘, beberapa orang yang bekerja di sektor tertentu harus tetap berangkat kerja seperti biasa. Salah satunya adalah para pekerja di panti jompo. Beberapa pekerja marah karena mereka harus mengambil resiko untuk terus berangkat kerja seperti biasa, beberapa malah bahagia bahwa mereka tetap diperbolehkan bekerja seperti biasa (salah satunya saya). Beberapa bilang, orang-orang yang sekarang Work From Home kira-kira sendang berlibur di rumah sementara para perawat harus bekerja seperti biasa. Itu tentu saja merupakan pendapat segelintir orang. Kenyataannya mereka juga bekerja dari rumah dan duduk di depan komputer selama 8 Jam. Hal tersebut juga tidak menyenangkan kecuali jika mereka duduk sambil nonton netflix atau main game.

Para pekerja di sektor-sektor relevan dikatakan sebagai pahlawan karena harus kontak langsung dengan pasien-pasien yang terjangkit. Kami juga tidak diwajibkan melakukan Karantina karena kami harus tetap pergi bekerja.

Apakah kami benar-benar pahlawan.

Satu sisi bisa dibilang ya kami adalah pahlawan. Alasannya karena kami pergi setiap hari untuk bekerja, terkadang sampai lembur untuk menggantikan rekan kerja kami yang sakit. Kami selalu bekerja bersama dengan rekan lain, tanpa kami tahu apakah rekan-rekan tersebut patuh terhadap aturan-aturan PSBB dan sebagainya. Menurut saya, kami bisa saja protes ke tempat kerja kami dan bilang bahwa kesehatan kami lebih penting. Tapi bagian dari kami bilang bahwa merawat lansia lebih penting dari pada hanya duduk-duduk di rumah. Di sisi lain kami sendiri yang telah memilih pekerjaan yang memiliki banyak tanggung jawab ini. Menurut saya pekerjaan ini

Kata kunci : bonus perawat:

Sebagai tanda terima kasih, pemerintah berjanji akan memberikan bonus kepada pekerja-pekerja kesehatan yang bekerja di masa pandemi ini sejumlah sekitar 1500 €. Sebagai anak magang saya juga berhak mendapat bonus sebesar 900 €. Bonus ini katanya akan dibagikan sekitar bulan Juli. Banyak dari para pekerja, termasuk saya, sedikit skeptis akan hal tersebut. Apakah uang tersebut akan langsung sampai ke kita atau dimanipulasi terlebih dahulu. Bonus yang tersebut datang dari pemerintah Jerman. Ada satu lagi bonus yang dibagikan oleh pemerintahan di Bayern. Bonus yang jumlahnya sekitar 500 € akan dibagikan sekitar bulan Juni. Sebagai anak magang saya berhak mendapat 300€ dari bonus tersebut. Tentu saja saya senang jika mendapat bonus tersbut, jika tidak, yasudah. Saya sih santai saja, yang penting gaji saya dibayar penuh, saya sehat, sisanya akan datang dengan sendirinya ? menurut saya secara personal penting juga mendengar berbagai macam pendapat dari berbagai sisi. Faktanya banyak yang pekerja medis yang sedikit tersulut karena istilah ‚pahlawan‘ dan ,bonus‘, sebab mereka dari awal sudah melakukan pekerjaan yang sama dan berjuang untuk mendapat gaji yang lebih layak – tapi sampai sebelum ada Corona tidak ada yang menebut mereka pahlawan dan kurang diapresiasi masyarakat. Dan sekarang, terima kasih Pandemi Corona, tiba-tiba semua orang menyadari berapa pentingnya Perawat di masyarakat. Tiba-tiba kami disebut sebagai Pahlawan. Banyak dari para pekerja juga berpendapat bahwa daripada bonus lebih baik jika gaji para pekerja dinaikan. Agar kami para pekerja tidak perlu setiap bulannya kesusahan atau mengirit. Supaya orang-orang mengerti bagaimana situasinya, gaji pekerja setelah selesai magang sekitar 2100/2200€ bersihnya setiap bulan. Selain itu, semua orang juga paham sebarapa mahalnya harga sewa di Munich. Kalau masih tinggal sendiri, situasinya juga tidak terlalu ekstrim, tapi bagaimana ketika ia harus menafkahi satu keluarga? Kan tidak mungkin jika pekerjaan seorang pemain bola atau aktor lebih penting dibandingkan pekerjaan yang melibatkan para lansia, yang telah berjasa membangun Jerman. Saya tidak bilang bahwa pekerjaan kami lebih penting dari pekerjaan lain, tapi pekerjaan kami juga tidak bisa dibilang tidak penting. Hanya saja menurut saya kurang adil jika pekerjaan lain mendapat ribuan Euros untuk 8 Jam dan orang lain tidak.

Terlepas dari itu semua tetap menjadi motto saya:

Tetap optimis ✌ – dan sehat selalu!

Maringi Balesan

Alamat email Sampéyan ora dijedulne utāwā dikatonke. Ros sing kudu diisi ānā tandané *