Kleider machen Leute – Pakaian Pencerminan Diri

Diterjemahkan oleh Zaenab Karimah

Musim semi telah tiba dan pergantian musim adalalh waktunya berganti penampilan.  Pada artikel kali imi aku memutuskan untuk menulis tentang pakaian.

Pada umumnya orang-orang mengenakan pakaian dengan gayanya masing-masing. Hal tersebut merupakan kesempatan untuk menunjukan kepribadian masing-masing pemakainya. 

Aku sendiri suka mengenakan dress. Menurutku dengan dress kita dapat dengan mudah mencari mana yang cocok untuk figur masing-masing. Selain itu dress juga praktis dan mudah untuk  dikenakan. Dari awal musim semi hingga akhir musim panas aku bisa mengenakan dress coklat favoritku yang dipadukan dengan sabuk. Warna dan gayanya yang elegan membuatnya pantas untuk dikenakan di kantor, di universitas maupun untuk kegiatan sehari-hari. Dressku ini juga membawa keberuntungan. Buktinya:

Pernah aku ada wawancara pentng di sebuah perusahaan besar untuk praktikum. Aku sangat menginginkan pekerjaan ini. Malam sebelumnya aku telah mempersiapkan bluser dengan kemeja biru muda. Pagi harinya aku sudah rapi dengan outfit yang telah kusiapkan semalam dan sarapan di meja makan. 

Ketika aku sedang sarapan, kucingku lompat ke atas meja makan dan dengan tidak sengaja menyenggol kopi dan menumpahkannya ke padaku. Berita baiknya kopi itu tidak panas , tapi bluserku ketumpahan kopi dan tidak bisa diselamatkan lagi.

Pada saat itu aku juga tidak punya bluser cadangan untuk interview selain itu waktunya juga sudah ‘mepet’. Dengan terburu-bru aku langsung mengambil dress coklat tersebut dan mengenakannya untuk interview.

Interviewnya berkalan dengan sangat lancar dan aku juga mendapatkan pekerjaan tersebut. Sejak saat itu aku menganggap dress ini seperti jimat keberuntungan. Dress coklat ini juga selalu aku kenakan ketika ujian. Hasilna semua ujian penting yang aku lewati dengan menggunakan dress ini selalu berhasil. Kalian boleh percaya boleh tidak akan jimat keberuntungan. Ketika kopi tumpah ke bluserku aku juga percaya itu adalah takdir. Takdir yang membuatku mengenakan dress coklatku untuk interview.

Maringi Balesan

Alamat email Sampéyan ora dijedulne utāwā dikatonke. Ros sing kudu diisi ānā tandané *